Mohon Tunggu
Kami sedang menyiapkan yang Anda perlukan
Kami sedang menyiapkan yang Anda perlukan
Tips and TrickIbadah Haji
26 Maret 2025146Pembaca
Bagikan :
Selama menjalankan ibadah haji, ada beberapa rangkaian yang harus dilakukan oleh jamaah haji. Salah satunya adalah tawaf ifadah. Tawaf ifadah adalah salah satu rukun haji yang dilakukan setelah melempar jumrah.
Nah, untuk Anda yang berkeinginan untuk segera menjalankan ibadah haji, simak pengertian tawaf ifadah dalam rangka haji di bawah ini sebagai bekal ilmu.
Sumber: detik.com
Tawaf ifadah adalah tawaf yang dilakukan di sekitar Ka'bah pada hari-hari tertentu setelah melempar jumrah. Tawaf ini merupakan bagian dari ibadah haji yang wajib dilakukan oleh setiap jamaah.
Seperti yang disampaikan Nabi Muhammad dalam hadist riwayat Muslim dan Bukhari yang artinya:
"Haji adalah tawaf dan sa'i." (HR. Bukhari dan Muslim)
dan dalam riwayat lain
"Haji adalah tawaf di Baitullah, sa'i di antara Shafa dan Marwah, dan wukuf di Arafah." (HR. Bukhari dan Muslim)
Tawaf ifadah dilakukan sebagai tanda kesetiaan dan penghormatan kepada Allah SWT.
Rukun haji ini dilakukan setelah jamaah haji selesai melempar jumrah di Mina, yaitu melempar tujuh kerikil ke tiga patung setan. Patung ini melambangkan godaan yang pernah dihadapi oleh Nabi Ibrahim AS.
Setelah melempar jumrah, jamaah haji kembali ke Makkah untuk melaksanakan tawaf ifadah. Tawaf ifadah dilakukan dengan mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh putaran. Setiap putaran dimulai dari Hajar Aswad, yaitu batu hitam yang menjadi penanda awal tawaf.
Kemudian jamaah haji berjalan di sekeliling Ka'bah dengan arah berlawanan jarum jam, sambil membaca doa-doa dan dzikir kepada Allah SWT.
Tawaf ifadah memiliki makna yang dalam bagi jamaah haji. Selain sebagai bentuk ibadah dan penghormatan, tawaf ifadah juga melambangkan persatuan dan kesatuan umat Islam. Saat melaksanakan tawaf ifadah, jamaah haji akan melihat banyak umat Muslim dari berbagai negara yang berkumpul di satu tempat untuk beribadah kepada Allah SWT.
Baca Juga: Tawaf : Keutamaan Tawaf Qudum Beserta Arti dan Tata Caranya
Hukum pelaksanaan tawaf ifadah dalam ibadah haji adalah fardhu 'ain, yang berarti merupakan kewajiban individual bagi setiap jamaah haji. Tawaf ifadah adalah salah satu rukun haji yang harus dilakukan setelah melempar jumrah di Mina. Artinya, jika jamaah tidak melaksanakan tawaf ifadah dapat membatalkan sahnya ibadah haji.
Sumber: pexels.com
Jamaah haji perlu memahami dan mematuhi syarat-syarat ini agar ibadah haji mereka diterima oleh Allah SWT. Sebab tawaf ifadah adalah salah satu rangkaian rukun wajib dalam ibadah haji.
Untuk melaksanakan tawaf ifadah, terdapat beberapa syarat yang perlu dipenuhi. Berikut beberapa syarat-syarat tawaf ifadah:
Tawaf ifadah hanya wajib dilakukan oleh jamaah haji yang telah menyelesaikan rukun-rukun haji lainnya, seperti wukuf di Arafah, melempar jumrah, dan bermalam di Muzdalifah.
Jamaah haji harus berada di dalam wilayah Haram, yaitu kota Mekah dan sekitarnya, untuk dapat melaksanakan tawaf ifadah. Mereka harus memiliki izin dan visa haji yang sah untuk memasuki Mekah.
Tawaf ifadah harus dilaksanakan pada hari-hari yang ditentukan. Waktu utama pelaksanaannya yaitu pada tanggal 10 dan sebaiknya dilaksanakan sebelum berakhir hari tasyrik di tanggal 11, atau 12 bulan Dzulhijjah. Jamaah haji harus melaksanakan tawaf ifadah pada salah satu dari ketiga hari tersebut.
Tawaf ifadah harus dilakukan di sekitar Ka'bah, yang berada di Masjidil Haram. Jamaah haji harus berada di dalam Masjidil Haram untuk melaksanakan tawaf ifadah.
Jamaah haji harus mengikuti tata cara tawaf ifadah yang telah ditetapkan. Mereka harus mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh putaran, dimulai dari Hajar Aswad, dengan arah berlawanan jarum jam.
Jamaah haji harus menjaga kebersihan diri dan pakaian mereka saat melaksanakan tawaf ifadah. Mereka harus berpakaian ihram yang bersih dan menjaga kesucian tubuh serta perilaku selama tawaf.
Sumber: esqtours.com
Penting bagi jamaah haji untuk memahami dan mengikuti tata cara tawaf ifadah dengan baik dan benar. Sebab para jamaah harus senantiasa menjaga kesabaran dan konsentrasi selama tawaf.
Dianjurkan pula berdoa dengan sepenuh hati untuk mendapatkan berkah dan keberkahan dalam ibadah haji. Ini dia tata cara tawaf ifadah yang wajib dipahami:
Sebelum memulai tawaf ifadah, jamaah haji harus berniat dalam hati untuk melaksanakan tawaf ifadah dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mengikuti ibadah haji dengan sepenuh hati.
Berikut lafadz niat tawaf ifadah:
"Allaahumma innii nawaitu thawaafa baitikal mu'azhzhami sab'ata asyawaathin fayassirhu lii wa taqabbalhu minnii bismillaahi Allahu Akbaru Allahu Akbaru wa lillaahil hamdu."
atau
"Nawaitu At-Tawafu Lillahi Ta’ala Hajjat Al-Ifadah Sab’ata Asywat Lillahi Ta’ala."
Jamaah haji harus berada dalam keadaan ihram, yaitu berpakaian khusus haji yang terdiri dari dua helai kain tanpa jahitan untuk laki-laki dan pakaian yang menutupi seluruh tubuh longgar dan tidak menarik perhatian untuk perempuan. Ihram ini harus dipakai sejak sebelum memasuki Miqat.
Jamaah haji harus memasuki Masjidil Haram dan menuju ke Ka'bah. Mereka akan memasuki area tawaf dan berada di antara Hajar Aswad dan pintu Ka'bah.
Jamaah haji harus menyentuh Hajar Aswad sebagai tanda dimulainya tawaf. Jika tidak memungkinkan karena kerumunan, mereka dapat mengangkat tangan kanan dan memberi isyarat dengan tangan ke arah Hajar Aswad.
Seperti dalam hadist yang berbunyi:
“Sesungguhnya Nabi SAW tatkala datang di Mekah mendatangi Hajar Aswad, maka beliau mengusapnya, kemudian berjalan pada sebelah kanannya dengan berjalan cepat tiga kali dan berjalan biasa empat kali.” (HR. Muslim dan Nasa'i).
Jamaah haji akan mulai mengelilingi Ka'bah dengan arah berlawanan jarum jam. Mereka dapat berjalan di lantai dasar atau di lantai atas Masjidil Haram, tergantung pada kepadatan jamaah. Setiap putaran dimulai dan diakhiri di Hajar Aswad.
Selama tawaf, jamaah haji dapat membaca doa-doa dan dzikir kepada Allah SWT. Mereka dapat membaca dzikir yang diajarkan oleh Rasulullah SAW atau berdoa dengan bahasa mereka sendiri. Dzikir dan doa ini dapat dilakukan secara diam-diam atau dengan suara pelan.
Jamaah haji dapat melewati Hijir Ismail, yaitu area di sebelah kiri Ka'bah yang merupakan bagian dari bangunan asli Ka'bah. Mereka dapat menyentuh atau menciumnya jika memungkinkan.
Jamaah haji dapat berhenti sejenak di Multazam, yaitu area di antara Hajar Aswad dan pintu Ka'bah. Area ini merupakan tempat yang sangat diberkahi. Mereka dapat berdoa dan memohon kepada Allah SWT di tempat ini.
Setelah mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh putaran, tawaf ifadah dianggap selesai. Jamaah dapat melanjutkan ibadah haji lainnya, seperti sa'i antara bukit Safa dan Marwah.
Baca Juga: Pengertian dan Tata Cara Tawaf Wada yang Benar
Sumber: umroh.com
Sebelum melaksanakan tawaf ifadah, terdapat beberapa larangan yang perlu diperhatikan oleh jamaah haji. Lantas apa saja sih larangan sebelum tawaf ifadah yang wajib dihindari. Jangan sampai salah, ini dia beberapa larangan sebelum tawaf ifadah, jamaah haji wajib paham.
Jamaah haji dilarang memotong rambut mereka sebelum melaksanakan tawaf ifadah. Hal ini termasuk memotong rambut kepala, kumis, jenggot, atau bulu-bulu tubuh lainnya.
Jamaah haji dilarang menggunakan minyak wangi atau parfum sebelum menunaikan tawaf ifadah. Penggunaan minyak wangi termasuk untuk tubuh, pakaian, atau bahkan rambut.
Jamaah haji laki-laki dilarang mengenakan pakaian yang memiliki jahitan sebelum tawaf ifadah. Wajib menggunakan pakaian ihram yang terdiri dari dua helai kain tanpa jahitan.
Jamaah haji dilarang berburu atau menyakiti hewan sebelum tawaf ifadah. Ini termasuk berburu atau membunuh hewan untuk tujuan memperoleh daging atau kulit.
Jamaah haji dilarang berhubungan intim dengan pasangan mereka sebelum melaksanakan tawaf ifadah. Ini termasuk hubungan suami istri, baik dalam bentuk hubungan seksual maupun segala bentuk intimitas lainnya.
Jamaah haji dilarang memotong kuku mereka sebelum tawaf ifadah. Kuku harus dibiarkan tumbuh alami sampai tawaf ifadah selesai.
Jamaah haji dilarang memotong atau merusak tanaman sebelum tawaf ifadah. Ini termasuk memotong daun, bunga, atau mematahkan ranting tanaman.
Penting bagi jamaah haji untuk mematuhi larangan ini sebelum melaksanakan tawaf ifadah. Karena tawaf ifadah merupakan rukun ibadah haji yang harus dilakukan dengan benar dan sesuai dengan tata cara yang ditetapkan.
Dengan menghindari larangan-larangan ini, jamaah dapat menjalankan ibadah haji dengan baik dan mendapatkan berkah dari Allah SWT.
Perjalanan haji adalah momen suci yang dinanti-nantikan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Namun, persiapan anggaran yang dibutuhkan untuk menunaikan ibadah haji tidak sedikit. Inilah mengapa ACC ONE menawarkan layanan Syariah Haji yang akan membantu Anda mendapatkan porsi haji lebih cepat tanpa harus menunggu tabungan terkumpul terlebih dahulu.
Layanan ACC ONE Syariah Haji adalah solusi terbaik dan terpercaya untuk memudahkan perjalanan Haji Anda. ACC ONE siap membantu Anda agar dapat menunaikan ibadah haji tanpa terkendala masalah biaya. Jangan ragu untuk menghubungi ACC ONE untuk informasi lebih lanjut mengenai ketentuan fasilitas Syariah Haji di ACC ONE.
"Astra Credit Companies (ACC) merupakan perusahaan pembiayaan yang memberikan solusi untuk kredit mobil baru, mobil bekas, truk, alat berat, dan fasilitas dana dengan syarat yang mudah, proses cepat dan aman. Gunakan simulasi kredit mobil untuk menghitung jumlah angsuran. Segera hubungi ACC di 1500599 dan #WujudkanImpian Anda sekarang juga!"
#haji
#tawaf
#ifadah
Berita Lainnya
Lihat semua